Sejumlah aplikasi telah
distandardisasi untuk beroperasi di atas TCP. Di sini, kita menyebutkan tiga
dari yang paling umum.
Simple Mail Transfer Protocol
(SMTP) menyediakan fasilitas transport e-mail dasar. Protocol SMTP menyediakan
suatu mekanisme untuk memindahkan pesan di antara host yang terpisah.
Fitur-fitur SMTP mencakup mailing list, return receiv e, dan forwarding.
Protocol SMTP tidak menetukan cara pesan itu dibuat; beberapa fasilitas editing
local dan e-mail awal dibutuhkan. Ketika suatu pesan dibuat, SMTP menerima
pesan tersebut, lalu menggunakan TCP untuk mengirimkannya ke suatu modul SMTP
di host yang lain. Modul SMTP target akan menggunakan suatu paket e-mail local
untuk menyimpan pesan yang dating dalam kotak surat pengguna.
File Transfer Protocol (FTP)
digunakan untuk mengirim file dari satu system ke yang lainnya di bawah
perintah pengguna. Baik file teks maupun biner diakomodasi, dan protocol
tersebut menyediakan fitur-fitur untuk mengendalikan akses pengguna. Ketika
seorang pengguna ingin terlibat dalam transfer file, FTP memasang suatu koneksi
TCP ke system target untuk pertukaran pesan-pesan control. Koneksi ini
memungkinkan ID pengguna dan password ditransmisikan dan memungkinkan pengguna
menentukan file dan tindakan file yang diinginkan. Ketika transfer file
disetujui, maka koneksi TCP dalam sekejap terpasang untuk transfer data. File
tersebut ditransfer melalui koneksi data, tanpa tambahan dari banyak header
atau kendali informasi pada tingkat aplikasi. Ketika transfer telah selesai,
kendali koneksi akan memberi tanda penyelesaian itu dan menerima perintah baru
untuk transfer file.
TELNET menyediakan kemampuan
remot logon, yang memungkinkan seorang pengguna pada sebuah terminal atau PC
untuk melakukan logon ke sebuah komputer yang berjauhan seolah-olah terhubung
langsung ke komputer itu. Protokol tersebut di desain untuk bekerja dengan
terminal scroll mode sederhana. TELNET sebenarnayadiimplementasikan pada dua
modul : pengguna TELNET berinteraksi dengan modul terminal I/O untuk
berkomunikasi dengan sebuah terminal lokal. Hal ini mengubah
karakteristik-karateristik nterminal yang ada ke standar jaringan dan begitu
pula sebaliknya. Server TELNET berinteraksi dengan sebuah aplikasi, berperan
sebagai pemegang kendali terminal pengganti agar terminal yang berjauhan muncul
sebagai terminal lokal terhadap aplikasi. Lalu lintas terminal antara pengguna
dan server TELNET dilakukan oleh TCP.
2.6 MULTIMEDIA
Dengan meningkatnya ketersediaan
akses broadband (jalur lebar) pada internet menyebabkan meningkatnya minat
terhadap aplikasi multimedia berbasis web dan berbasis internet.
Istilah-istilah multimedia dan aplikasi multimedia digunakan agak bebas di
literatur dan publikasi komersial, tidak definisi tunggal untuk istilah
multimedia yang disetujui (contohnya, [JAIN94], [GRIM91], [PURC98], PACK99] ).
Bagi kita definisi di tabel 2.2 dapat digunakan sebgai permulaan.
Satu cara untuk mengatur
konsep-konsep yang berhubungan dengan multimedia adalah melihat taksonomi yang
menangkap sejumlah dimensi dari bidang ini. Figur 2.11 melihat multimedia dari
sudut pandang tiga dimensi yang berbeda : tipe media, aplikasi, dan teknologi
yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi-aplikasi tersebut.
Tipe-tipe media
Umumnya, istilah media mengacu
pada empat tipe media yang berbeda: teks audio, grafik, dan video.
Dari sudut pandang komunikasi,
istilah teks dapat dijelaskan tersendiri, mengacu pada informasi yang dapat
dimasukkan melalui sebuah keyboard yang dapat dibaca dan dicetak secara
langsung. Pesan teks, pesan instan, dan e-mail teks (non html) merupakan
contoh-contoh umum, seperti ruang mengobrol (chat room) dan papan pesan.
Bagaimanapun juga, istilah tersebut sering kali digunakan dalam cakupan yang
lebih luas dari data yang dapat disimpan dalam file dan data base yang tidak
bisa ditempatkan dalam tiga kategori lainnya. Contoh, sebuah data base
organisasi mungkin memiliki file data numerik, dimana data disimpan dalam
bentukyang lebih padat daripada karakter-karakter yang dapat dicetak.
Istilah audio secara umum
mencakup dua jangkauan bunyi yang berbeda. Suara, atau kata-kata, mengacu pada
bunyi yang diproduksi oleh mekanisme kata-kata manusia. Secara umum, bandwidth
yang sederhana (di bawah 4kHz) dibutuhkan untuk mengirim suara. Telepon dan
aplikasi terkait (contohnya, surat suara atau voice mail, telekonferensi,
telemarketing) merupakan aplikasi tradisional yang paling umum dari teknologi
komunikasi suara. Spektrum frekuensi yang lebih luas dibutuhkan untuk mendukung
aplikasi musik, termasuk pengunduhan file-file musik
Tabel 2.2 Terminologi multimedia
Media
Mengacu pada bentuk informasi
yang mencakup teks, gambar tak bergerak, audio dan video.
Multimedia
Interaksi manusia-komputer
melibattkan teks, grafis, suara, dan video. Multimedia juga mengacu pada
perangkat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan isi multimedia.
Pengaliran media (Media
streaming)
Mengacu pada file-file
multimedia, seperti video clip dan audio, yang mulai dimainkan dengan segera
atau dalam hitungan detik setelah file tersebut diterima oleh komputer dari
internet atau web. Dengan demikian, isi media tersebut langsung digunakan
ketika ikirimkan dari server, bukan menunggu sampai seluruh file diunduh.
Figur 2.11 Taksonomi Multimedia
Layanan gambar mendukung
komunikasi dari gambar atau grafik. Aplikasi berbasis gambar yang mencakup
faksimile, computer aided desain (CAD), publikasi, dan gambar medis.
Gambar-gambar dapat disajikan dalam sebuah format grafik vektor, seperti yang
digunakan dalam program-program gambar dan file-file PDF. Pada sebuah format
grafik raster, sebuah gambar disajikan sebagai kumpulan titik dua dimensi,
disebut piksel (pixel).4 format JPEG yang dikompresi diperoleh dari sebuah
format grafis raster.
4 sebuah piksel atau elemen
gambar adalah elemen terkecil dari gambar digital yang dapat dibuat di tingkat
abu-abu. Sebuah piksel juga merupakan sebuah titik (dot) individu dalam sebuah
representasi.
Layanan video membawa urutan
gambar dalam satu waktu. Intinya, video memanfaatkan urutan dari gambar-gambar
raster scan.
Aplikasi-aplikasi multimedia
Sampai sekarang internet telah
didominasi oleh aplikasi-aplikasi pencarian keterangan e-mail, dan transfer
file, ditambah antarmuka web yang menekankan teks dan gambar. Secara meningkst,
internet digunakan untuk apliksi-aplikasi multimedia yang melibatkan jumlah
data yang besar untuk visualisasi dan bantuan untuk interaktivitas real time
(waktu nyata). Audio dan video streaming mungkin merupakan contoh yang paling
dikenal dari aplikasi seperti ini. Contoh dari aplikasi interaktif adalah
lingkungan pelatihan maya mencakup simulasi terdistribusi dan interaksi
pengguna real time [VIN98]. Beberapa contoh lainnya ditunjukkan dalam tabel
2.3.
Tabel 2.3 Domain dari sistem
multimedia dan contoh aplikasi
Domain
Contoh aplikasi
Manajemen informasi
Hipermedia, database berkemampuan
multimedia, pencarian berbasis isi.
Hiburan
Game (permainan) komputer, video
digital, audio (MP3)
Telekomunikasi
Konferensi video, shared
workspace (ruang kerja bersama), komunitas maya
Publikasi/pengiriman informasi
Pelatihan online, buku-buku
elektronik, media streaming
[GONZ00] memberikan daftar
domain-domain aplikasi multimedia berikut ini :
Sistem informasi multimedia :
database, kios informasi, hiperteks, buku elektronik, dan sistem pakar
multimedia.
Sistem komunikasi multimedia :
kerja kolaboratif yang didukung komputer, video konferensi, media streaming,
dan teleservis multimedia.
Sistem hiburan multimedia : game
komputer 3D, game jaringan multipemain, informasi hiburan (infotainment),
brosur-brosur video, berbelanja secara maya, dan sebagainya.
Sistem pendidikan multimedia :
buku-buku elektronik, materi-materi fleksibel, sistem simulasi, pengujian
otomatis, belajar jarak jauh, dan sebagainya.
Satu hal yang penting telah
disoroti dalam figur 2.11. meskipun secara tradisional, istilah multimedia
mengandung arti penggunaan secara simultan, istilah tersebut digunakan untuk
mengacu pada aplikasi yang membutuhkan pemrosesan real time atau komunikasi
video/audio saja. Oleh karena itu, voice over IP (VoIP), audio streaming
(pengaliran audio), dan audio streaming (pengaliran video) dianggap sebagai
aplikasi-aplikasi multimedia meskipun masing-masing melibatkan hanya satu tipe
media.
Lalu lintas elastis dan tidak
elastis
Sebelum membahas
teknologi-teknologi multimedia, akan berguna jika kita melihat
petimbangan-pertimbangan penting, yang disebut tipe lalu lintas jaringan yang
dihasilkan dari berbagai media dan aplikasi.
Lalu lintas pada sebuah jaringan
atau internet dapat dibagi menjadi dua kategori luas : elastis dan tidak
elastis. Pertimbangan dari kebutuhan mereka yang berbeda menjelaskan tentang
kebutuhan akan arsitektur internet yang ditingkatkan.
Lalu lintas elastis dapat
menyesuaikan diri, di sepanjang jangkauan yang luas, terhadap
perubahan-perubahan dalam penundaan serta throughput (lewatan) sepanjang
internet dan masih memenuhi kebutuhan dariaplikasi-apliakasinya. Hal ini
merupakan tipr tradisional dari lalu lintas yang disokong oleh internet yang
berbasis TCP/IP dan merupakan tipe lalu lintas yang dibuat untuk internet.
Dengen TCP, lalu lintas pada koineksi-koneksi individual menyesuaikan dengan
kemacetan dengan mengurangi kecepatan pada data yang diberikan ke jaringan.
Aplikasi elastis mencakup
aplikasi berbasis internet yang umum, seperti transfer file, e-mail, remote
logon, manajemen jaringan, dan akses web. Akan tetapi, terdapat perbedaan di
antara persyaratan dari aplikasi-aplikasi ini. Contohnya :
E-mail umumnya sangat tidak
sensitif terhadap perubahan dalam penundaan.
Ketika transfer file dilakukan
secara online, seperti yang sering kali dilakukan, pengguna berharap
penundaannya akan proporsionaldengan ukuran file sehingga akan sensitif
terhadap penundaan dalam throughput.
Dengan manajemen jaringan,
penundaan secara umum tidak menjadi perhatian yang serius. Bagaimanapun juga,
jika kegagalan dalam internet disebabkan oleh kemacetan, maka kebutuhan akan
pesan-pesan manajemen jaringan untuk disampaikan dengan kemacetan yang
meningkat.
Aplikasi-aplikasi interaktif,
seperti remote logon dan akses web, sangat sensitif terhadap penundaan.
Jadi, meskipun kita membatasi
perhatian kita pada lalu lintas elastis, layanan internet yang dapat
mengalokasikan sumber-sumber ke stream lalu lintas berdasarkan kebutuhan akan
lebih berguna dibandingkan dengan hanya menyediakan alokasi yang setara.
Lalu lintas tidak elastis tidak
mudah beradaptasi, terhadap semua perubahan dalam penundaan dan throughput
sepanjang internet. Contoh utama adalah lalu lintas real time. Seperti suara
dan video. Persyaratan-persyaratan untuk lalu lintas tidak elastis mencakup hal-hal
berikut ini :
Throughput : nilai troughput
minimum mungkin dibutuhkan. Tidak seperti sebagian besarn lalu lintas elastis,
yang dapat terus mengantarkan data mungkin dengan layanan yang menurun, banyak
aplikasi tidak elastis membutuhkan throughput minimum yang tepat.
Penundaan : sebuah contoh dari
aplikasi sensitif penundaan adalah perdagangan saham ; seseorang yang secara
konsisten menerima layanan yang tertunda akan secara konsisten terlambat
beraksi, dengan kerugian yang lebih besar.
Variasi penundaan : semakin besar
penundaan yang diperbolehkan, semakin panjang penundaan nyatadalam penyampaian
data, dan semakin besar penahan penundaan yang dibutuhkan di penerima. Aplikasi
interaksi real time, seperti telekonferensi, mungkin membutuhkan batas lebih tinggi
yang masuk akal pada variasi penundaan.
Kehilangan paket :
aplikasi-aplikasi real time bervariasi dalam jumlah hilangnya paket, jika
sedikit, yang dapat mereka tahan.
Persyaratan-persyaratan ini sulit
untuk dipenuhi dalam sebuah lingkungan dengan penundaan antrean yang beragam
dan tidak adanya kemacetan. Berdasarkan hal itu, lalu lintas tidak elastis
memperkenalkan persyaratan baru dalam arsitektur internet. Pertama, beberapa
peralatan diperlukan untuk pengakuan lebih pada aplikasi dengan persyaratan
yang lebih menuntut. Aplikasi-aplikasi perlu memiliki kemampuan untuk
menyatakan kebutuhan mereka, baik sebelum waktunya dengan beberapa fungsi
permintaan layanan, maupun ketika sedang berjalan, dengan field-field di header
paket IP. Persyaratan kedua dalam menyokong lalu lintas tidak elastis dalam
suatu arsitektur internet adalah lalu lintas elastis masih harus disokong.
Teknologi-teknologi multimedia
Figur 2.11 menuliskan beberapa
teknologi yang berhubungan dengan bantuan ke aplikasi-aplikasi multimedia.
Seperti yang dapat dilihat, aplikasi tersebut melibatkan teknologi-teknologi
jangkauan luasBerikut ini merupakan beberapa komentar singkat pada
masing-masing area :
Kompresi : video yang
didigitalkan, dan audio yang jauh lebih sempit, dapat menciptakan jumlah lalu
lintas yang sangat besar pada jaringan. Aplikasi streaming yang diantarkan pada
banyak pengguna, memperbesar lalu lintas tersebut. Berdasarkan hal tersebut,
standar-standar telah dikembangkan untuk menghasilkan simpanan yang signifikan
melalui kompresi. Standar yang paling khusus dari standar-standar semacam itu
adalah JPG untuk gambar tidak bergerak dan MPG untuk video.
Komunikasi/jaringan : kategori
luas ini mencakup teknologi-teknologi transmisi dan jaringan (contohnya :
SONET, ATM) yang dapat menyokong lalu lintas multimedia bervolume tinggi.
Protokol-protokol : sejumlah
protokol merupakan pembantu yang menyokong lalu lintas multimedia. Salah satu
contohnya adalah protokol transfer waktu nyata ( real time transport
protocol-RTP) yang didesain untuk menyokong laqlu lintas tidak elastis. RTP
menggunakan strategi penampungan dan
pembuangan untuk memastikan lalu lintas real time diterima oleh pengguna
terakhir dalam suatu aliran kontinu yang halus. Contoh lainnya adalah session
initation protocol (SIP), sebuah protokol kontrol tingkat aplikasi untuk
memasang, memodifikasi, dan mengakhiri sesi-sesi real time antara para
partisipan sepanjang sebuah jaringan data IP.
Kualitas layanan (quality of
service-QoS) : internet dan jaringan area lokal dan luas yang mendasarinya
harus mencakup suatu kemampuan QoS untuk menyediakan tingkat layanan yang
berbeda ke tipe-tipe lalu lintas aplikasi yang berbeda. Kemampuan QoS dapat
menangani prioritas, batasan penundaan, batasan variabilitas penundaan, dan
persyaratan serupa lainnya.
2.7 BACAAN DAN SITUS WEB YANG DISARANKAN
Karya corner dan stevens telah
dianggap klasik dan pasti [COME06, COME99, COME01]. Karya stevens dan wright
juga sama pentingnya dan lebih detail mengenai operasi protokol [STEV94,
STEV96, WRIG95]. Karya yang dapat digunakan sebagai referensi yang lebih padat
dan berguna adalah [RODR02], yang mencakup spektrum protokol yang berhubungan
dengan TCP/IP dalam sebuah ringkasan teknis tapi teliti, termasuk cakupan
mengenai beberapa protokol yang tidak ditemukan di dua karya lainnya.
[GREE80] merupakan sebuah
tinjauan tutorial yang baik dari konsep arsitektur protokol berlapis. Dua karya
sebelumnya yang menyediakan pembahasan mengenai filosofi desain dari deretan
protokol TCP/IP adalah [LEIN85] dan [CLAR88].
Meskipun sudah cukup lama,
[FURH94] tetap menjadi tinjauan yang baik untuk topik-topik multimedia.
[VOGE95] merupakan pengantar yang baik untuk pertimbangan QoS dalam multimedia.
[HELL01] merupakan perlakuan secara teoritis sari multimedia yang panjang dan
sama pentingnya.
Situs web yang disarankan :
Daftar sumber TCP/IP : sekumpulan
pertanyaan yang sering diajukan, tutorial, pedoman, situs web, dan buku
mengenai TCP/IP yang berguna.
Link jaringan : sekumpulan link
tentang TCP/IP yang sempurna.
Proyek bongo : menjalankan IP
melalui bongo drum. Demonstrasi sempurna dan fleksibilitas arsitektur
protokolberlapis dan suatu sumber ide untuk proytek-proyek.
LAMPIRAN 2A PROTOKOL TRIVIAL
TRANSFER FILE
Lampiran ini menyediakan sebuah
gambaran umum mengenai standar internet protokol trivial transfer file (trivial
file transfer protocol-TFTP), didefinisikan dalam RFC 1350. Tujuannya untuk
elemen-elemen dalam sebuah protokol. TFTP cukup sederhana, cukup untuk
menyediakan contoh yang singkat, namun mencakup sebagian besar elemen penting
yang ditemukan di tempat lain, lebih kompleksnya protokol-protokol.
Pengantar TFTP
TFTP jauh lebih sederhana
dibandingkan dengan standar internet FTP (RFC 959). Tidak ada ketentuan untuk
kendali akses atau identifikasi pengguna, sehingga TFTP hanya cocok untuk
direktori file yang dapat diakses umum. Oleh karena kesederhanaannya, TFTP
mudah dan padat dalam implementasinya. Sebagai contoh, beberapa perangkat tampa
disk menggunakan TFTP untuk mengunduh firmwire mereka pada boot time.
TFTP berjalan di atas UDP. TFTP
yang menginisiasi transfer tersebut melakukannya dengan mengirim sebuah
permintaan baca atau tulis dalam suatu segmen UDP dengan port tujuan 69 ke
sistem target. Port ini dikenal oleh modul UDP target sebagai pengidentifikasi
modul TFTP. Untuk durasi transfer, masing-masing sisi menggunakan transfer
identifier (TID) sebagai nomor port.
Paket-paket TFTP
TFTP memberi nama pada perintah
pertukaran, respons, dan data file dalam bentuk paket-paket, masing-masing
dibawa dalam tubuh sebuah segmen UDP. TFTP mendukung lima tipe paket (figur
2.13); dua byte pertama terdiri dari sebuah opcode yang mengidentifikasi tipe
paket.
RRQ : paket permintaan baca
meminta ijin untuk mentransfer sebuah file dari sistem lain. Paket tersebut
mencakup sebuah nama file, dengan urutan ASCII6 byte diakhiri dengan nol byte.
Nol byte berarti suatu cara dimana entitas penerima TFTP mengetahui kapan nama
file diakhiri. Paket tersebut juga mencakup sebuah mode field yang
mengindikasikan apakah file data diinterprestasikan sebagai string ASCII byte
(mode nestacii) atau sebagai data mentah 8 byte (mode oktet). Pada nestacii
mode, file ditransfer sebagai barisan karakter, masing-masing diakhiri oleh
carriage return, line feed.
WRQ: paket permintaan tulis
meminta ijin untuk memindahkan sebuah file ke sistem lain.
Data : nomor blok pada paket data
mulai dari satu dan meningkat satu untuk setiap blok data baru. Konvensi ini
memungkinkan program menggunakan nomor tunggal untuk membedakan antara paket
baru dan duplikatnya. Panjang field data dari 0 sampai 512 byte. Jika data
memiliki panjang 512 byte, blok tersebut bukanlah blok data terakhir ; jika
panjangnya dari 0 ke 511 byte, itu menandakan akhir dari transfer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar