Kamis, 10 Mei 2018

APA ITU KOMUIKASI DATA

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat seperti komputer, laptop, printer dan alat komunikasi lain) dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data yang terhubung dalam sebuah jaringan baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Dari uraian tersebut maka terdapat komponen - komponen pada suatu sistem komunikasi data, yaitu :
1. Data
Yaitu informasi yang akan dipindahkan. Agar data ini bisa dipindahkan maka data harus diolah sehingga dapat melewati media transmisi dengan baik dan dapat dimengerti oleh penerima. Data ini bisa berupa audio, video, dokumen dll.

2. Pengirim (Tranceiver)
Pihak yang mengirimkan informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dll. Tugasnya adalah membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi.


3. Media Transmisi
Media yang digunakan untuk menyalurkan (mengirimkan) ketempat tujuan (penerima), misalnya saluran fisik (kabel), udara dan cahaya.


4. Penerima (Receiver)
Pihak yang menerima informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dll. Tugasnya adalah menerima berita atau informasi yang dikirimkan oleh pengirim berita.


5. Protokol
Yaitu sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.


Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik, yaitu : teknik telekomunikasi & teknik pengolahan data. Teknik telekomunikasi adalah semua kegiatan yg berhubungan dg penyampaian informasi, sedangkan teknik pengolahan data adalah semua kegiatan yg berhubungan dg manipulasi atau pengolahan data, spt : entry, edit, delete, searching, dll.

Pada dasarnya dlm dunia elektronika dikenal 2 sinyal listrik, yaitu :


A.      Sinyal Analog
Sinyal yg sifatnya spt gelombang sinusoidal, jadi dpt dikatakan sinyalnya selalu sambung menyambung (kontinyu) atau tdk ada perubahan yg tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tsb.



Karena suatu sinyal analog merupakan sebuah gelombang sinusiodal maka sinyal ini mempunyai variabel-variabel sebagai berikut :
• Amplitudo yaitu tinggi rendahnya gelombang.
• Frekuensi yaitu jumlah / banyaknya gelombang tiap detik.
• Periode yaitu waktu yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah gelombang.
• Panjang gelombang yaitu panjang satu gelombang.
• Phase yaitu besarnya sudut yang dibentuk oleh gelombang pada saat tertentu.

B.      Sinyal Digital
Sinyal yg sifatnya seperti pulsa, jadi dpt dikatakan sinyal tsb terputus - putus atau terjadi perubahan yg tiba-tiba antara bagian sinyal tsb. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit.

Berdasarkan cara penyampaian informasinya, bentuk komunikasi terbagai atas 2 macam, yaitu
1.    Komuniksi dari titik ke titik (point to point communications)
Informasi yg disampaikan oleh pengirim hanya diberikan kpd 1 penerima saja. Contohnya : telepon, telex, faxcimile, pager
2.    Komuniksi dari 1 titik ke segala arah (broadcast communications)
Informasi yg disampaikan oleh pengirim dpt diterima oleh siapa saja yg membutuhkan informasi tersebut. Contohnya : komunikasi siaran radio dan televise

Penggunaan secara umum komunikasi data digolongkan dlm beberapa bidang, yaitu
o    Bidang pengumpulan data (Data collection)
Data dikumpulkan dari beberapa tempat (Remote station), disimpan dlm memori & pd waktu   tertentu data tsb akan diolah.
      Contoh : Aplikasi sistem inventory, penggajian, dll
o   Bidang tanya jawab (Inquiry dan Respone)
Pemakai dpt mengakses langsung ke program atau file. Data yg dikirimkan ke sistem komputer ini    langsung diproses & hasilnya segera dpt diberikan
o   Bidang Storage dan Retrieval
Data yg sebelumnya telah disimpan dlm komputer dpt diambil sewaktu2 oleh pihak yg berkepentingan.
Contoh : Aplikasi Messege Switching dan Electronic Mail, spt pengiriman surat, dokumen atau memo secara elektronik
o   Time Sharing
Sejumlah pemakai dpt mengerjakan proyek bersama.
Contoh : Aplikasi pemakaian sistem komputer bersama2 utk pengembangan software, perhitungan rekayasa, pengolahan kata, CAD (Computer Aid Design), dll
o   Bidang Remote Job Entry
Remote job terminal mengirimkan program atau data (teks) untuk disimpan ke komputer pusat tempat data diproses.
Contoh : Aplikasi yg menggunakan peralatan pendukung sistem komputer yg terdapat pd tempat yg jauh.
o   Bidang Real Time Data Processing & Process Control
Hasil proses dikehendaki dlm waktu yg sesuai dg kepentingan proses tsb (real time).
Contoh : Aplikasi pengaturan peralatan industri, sistem kendali proses, sistem telekomunikasi, dll.
o   Bidang Pertukaran Data Antar Komputer
Pertukaran data berupa program, file, dll
RINGKASAN KOMUNIKASI DATA
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat seperti komputer, laptop, printer dan alat komunikasi lain) dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data yang terhubung dalam sebuah jaringan baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Dari uraian tersebut maka terdapat komponen - komponen pada suatu sistem komunikasi data, yaitu :
1.    Data
2.    Pengirim (Tranceiver)
3.    Media Transmisi
4.    Penerima (Receiver)
5.    Protokol


Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik, yaitu : teknik telekomunikasi & teknik pengolahan data. Teknik telekomunikasi adalah semua kegiatan yg berhubungan dg penyampaian informasi, sedangkan teknik pengolahan data adalah semua kegiatan yg berhubungan dg manipulasi atau pengolahan data, spt : entry, edit, delete, searching, dll.

Pada dasarnya dlm dunia elektronika dikenal 2 sinyal listrik, yaitu :
a)    Sinyal Analog
b)    Sinyal Digital

Berdasarkan cara penyampaian informasinya, bentuk komunikasi terbagai atas 2 macam, yaitu :
1.    Komuniksi dari titik ke titik (point to point communications)
Informasi yg disampaikan oleh pengirim hanya diberikan kpd 1 penerima saja.
Contohnya : telepon, telex, faxcimile, pager.
2.    Komuniksi dari 1 titik ke segala arah (broadcast communications)
Informasi yg disampaikan oleh pengirim dpt diterima oleh siapa saja yg membutuhkan informasi tersebut. Contohnya : komunikasi siaran radio dan televisi.

Penggunaan secara umum komunikasi data digolongkan dlm beberapa bidang, yaitu :
1. Bidang pengumpulan data (Data collection)
2. Bidang tanya jawab (Inquiry dan Respone)
3. Bidang Storage dan Retrieval
4. Time Sharing
5. Bidang Remote Job Entry
6. Bidang Real Time Data Processing & Process Control


7. Bidang Pertukaran Data Antar Komputer

TRANSMISI SYNCHRONOUS DAN ASYNCHRONOUS

Di buku ini, kita menekankan perhatian kita pada transmisi data seri;yakni di mana. Data yang ditransfer lebih dari satu sinyal dibandingkandengan sinyal pada saluran paralel, sebagaimana yang biasadilakukan dengan perangkat 1/0 dan jalur sinyal komputer internal.Dengan transmisi seri, elemen-elemen pensinyalan dikirim sepanjangjalur sekaligus. Setiap elemen-elemen pensinyalan bisa berarti:
ˆ Kurang  dari  satu  bit:  Dalam  hal  ini,  contohnya,  dengan pengkodean
Manchester.
ˆ Satu bit: Contohnya, NRZ-L digital dan FSK analog.
ˆ Lebih dari satu bit: Contohnya, QPSK.

Untuk menyederhanakan pembahasan selanjutnya, kitamengasumsikan satu bit per elemen pensinyalan kecuali bila yangsebaliknya yang dinyatakan. Pembahasan ini tidak secara langsungdipengaruhi oleh simplifikasi ini.
Perhatikan gambar 3.13 di mana penerima data digital melibatkan pemeriksaan sinyal yang datang satu kali per bit waktu untukmenentukan nilai biner-nya. Salah satu kesulitan dalam menjalankanproses semacam itu adalah karena berbagai gangguan transmisi akanmerusak sinyal sehingga kadang-kadang terjadi kesalahan. Problemini terjadi dikarenakan adanya kesulitan dalam hal waktu. Padadasarnya tidak ada masalah bagi receiver untuk memeriksa bit-bityang datang sebagaimana mestinya, yang harus diketahui adalahwaktu kedatangan serta durasi dari setiap bit pada saat diterima.
Seandainya, pengirim mentransmisikan suatu deretan bit-bit data.Pengirim memiliki sebuah detak yang menentukan waktu bit-bit yang ditransmisikan. Sebagai contoh, bila data ditransmisikan pada satu jutabit per detik (1 Mbps), maka satu bit akan ditransmisikan setiap 1 /106  = 1 mikrodetik (µs), seperti yang tercatat pada detak pengirim.Biasanya, receiver akan berupaya memeriksa media di tengah-tengahwaktu penerimaan bit. Receiver akan menghitung waktu sampel-sampel tersebut pada
interval satu bit. Pada contoh tersebut, pemeriksaan akan terjadisetiap 1 µs. Bila receiver menghitung waktu sampel-sampelberdasarkan atas detak miliknya sendiri, akan  muncul  masalah  bila detak  pada  transmitter  dan  receiver  tidak  sama.  Bila terdapatgeseran sebesar 1 persen (detak pada receiver satu persen lebih cepat atau lebih lambat dibanding detak pada transmitter), makapemeriksaan pertama menjadi
0,01 bit waktu (0,01 µs) jauhnya dari pusat bit (pusat bit adalah 5mulai dari bit awal sampai bit terakhir). Setelah 50 sampel atau lebih,receiver kemungkinan mengalami kesalahan yang disebabkan karenapemeriksaan dilakukan pada waktu yang salah (50 x 0,1 = 5 µs).Bila perbedaan waktunya lebih kecil, akan tetap terjadi kesalahan
namun receiver akan mengambil tindakan lebih dulu dibandingtransmitter, terlebih bila transmitter mengirimkan deretan bit yangcukup panjang dan bila memang tidak ada langkah-langkah yang diambil untuk mensinkronkan transmitter dan receiver. TransmisiAsychronous
Ada  dua  pendekatan  yang  paling  umum  untuk  mencapai  sinkronisasi yang
diharapkan. Pertama disebut transmisi asynchronous. Strategi dalam skema ini adalah menghindari problem yang berkaitan dengan waktudengan cara tidak mengirimkan deretan bit yang panjang dan tidakputus-putus. Jadi, data ditransmisikan satu karakter sekaligus, dimanasetiap karakter panjangnya lima sampai delapan bit. Waktu atau sinkronisasi harus dipertahankan hanya didalam setiap karakter;receiver memiliki peluang melakukan sinkronisasi pada permulaan setiap karakter baru.

Gambar 6.1 memberi penjelasan mengenai teknik ini. Bila tidak ada karakter yang ditransmisikan, jalur diantara transmitter danreceiver dinyatakan dalam status idle. Definisi idle ekuivalen terhadapelemen-elemen pensinyalan untuk biner 1. Sehingga, idle bisa berupaadanya tegangan negatif pada jalur tersebut. Permulaan karakterditandai dengan suatu start bit dengan nilai biner 0. Ini diikuti denganlima sampai   delapan   bit   yang   sebenarnya   merupakan   karakter.  Bit-bit   karakter ditansmisikan yang dimulai dengan bit yang secarasignifikan merupakan yang paling sedikit. Sebagai contoh, untukkarakter IRA, bit pertama yang ditransmisikan adalah bit yang diberilabel bl dalam Tabel 3.1. Biasanya, bit-bit data diikuti oleh sebuah bit parittas, yang karenanya berada dalam posisi bit yang palingsignifikan. Bit paritas disusun oleh transmitter semacam itu. Jumlahtotal bit-bit dalam karakter, termasuk bit paritas, bisa genap (paritasgenap) atau ganjil (paritas ganjil), tergantung ketentuan
yang digunakan. Bit ini dipergunakan oleh receiver untuk mendeteksikeselahan, sebagaimana yang dibahas di Bab 7. Yang dimaksud denganelemen akhir adalah stop element, yang  berupa biner 1.  Panjang  minimumuntuk  elemen  akhir  ditentukan, biasanya  1,  1,5  atau  2  kali  durasi  bit biasa. Tidak  adanya  nilai  maksimum  juga ditentukan. Karena elemen akhirsama dengan status idle, transmitter tidak akan terus mentransmisikan elemen akhir sampai elemen akhir siap mengirimkan karakter berikutnya.
Bila deretan karakter dikirim, interval diantara kedua karakter tersebutmenjadi seragam dan setara terhadap elemen akhir. Sebagai contoh, bilaelemen akhir sebesar satu bit waktu dan karakter IRA ABC dikirim (denganbit paritas genap), polanya adalah 01000001010010000101011000011111 ... 111. Bit awal (0) memulai deretan waktu untuk sembilan elemen berikutnya,yang berupa 7-bit kode IRA, bit paritas, dan elemen akhir. Pada status idle,receiver mencari transisi dari 1 sampai 0 untuk menandai permulaan karakter berikutnya dan kemudian memeriksa sinyal-sinyal input pada satu bit intervaluntuk tujuh interval. Dilanjutkan dengan mencari transisi 1 sampai 0berikutnya, yang akan muncul tidak lebih cepat dibanding satu bit waktu
lagi.
Persyaratan waktu untuk skema ini sederhana saja. Sebagai contoh,karakter IRA biasanya dikirim sebagai unit 8-bit, termasuk bit paritas. Bilareceiver 5 persen lebih lambat atau lebih cepat daripada transmitter,pemeriksaan delapan bit karakter akan dipindahkan per 45 persen dan masihdiperiksanya dengan benar. Gambar 6.1c menunjukkan dampak kesalahandalam waktu dari magnituda sehingga menyebabkan munculnya kesalahanpada penerima. Dalam contoh ini kita mengasumsikan rate data sebesar10.000 bit detik (10 kbps); maka, masing-masing bit besarnya 0,1 millisecond (ms),  atau  durasi  100  µs. Anggap  saja  receiver  mempunyai  kecepatan sebesar  6 persen, atau 6 µs per bit waktu. Jadi sebagaimana contoh di atas,receiver akan kedatangan karakter setiap 94 µs (berdasarkan atas detak padatransmitter). Sebagaimana yang bisa dilihat, contoh terakhir ini ternyata keliru.
Kesalahan semacam ini sebenarnya terjadi karena dua hal. Pertama, bityang terakhir tidak diterima dengan benar. Kedua, perhitungan bitkemungkinan diluar dari yang ditentukan. Bila bit-7 adalah 1 dan bit-8adalah 0, bit-8 bisa jadi salah sebagai bit awal. Kondisi ini disebut framing error, sebagaimana karakter plus bit awal dan elemen akhir yang kadang-kadang ditunjukkan sebagai frame. Framing error kadang- kadang terjadi bilabeberapa keadaan derau menyebabkan munculnya bit awal yang salah sepanjang status idle.
Transmisi asynchronous sangat sederhana dan murah namunmemerlukan tambahan dua sampai tiga bit per karakter. Sebagai contoh, untukkarakter 8-bit tanpa bit prioritas, menggunakan elemen akhir sepanjang I-bit,dua dari setiap sepuluh bit tidak membawa informasi, namun mereka hanyauntuk sinkronisasi saja; sehingga tambahannya adalah 20 persen. Tentu saja,tambahan persentase dapat dikurangi dengan mengirimkan blok bit yang lebihbesar diantara bit awal dan elemen akhir. Bagaimanapun juga, seperti yangditunjukkan dalam gambar 6.1c, semakin besar blok bit, maka semakin besartumpukan kesalahan. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih  besar,  digunakan  transmisi  synchronous,  yang  merupakan  bentuk  lain  dari
sinkronisasi.
Transmisi Synchronous
Dengan  transmisi  synchronous,  suatu  blok  bit  ditransmisikan  dalam suatu deretan yang cukup mantap tanpa kode start dan stop. Panjang bloktersebut bisa terdiri dari bit-bit yang begitu banyak. Untuk mencegahketidaksesuaian waktu di antara transmitter dan receiver, detak-nya dengan cara apapun harus dibuat sinkron. Salah satu kemungkinannya adalah denganmenyediakan sebuah jalur detak terpisah diantara transmitter dan receiver. Salah satu sisi (transmitter maupun receiver) mengatur jalur secara teraturdengan satu pulsa pendek per bit waktu. Sisi yang lain mengunakan pulsareguler ini sebagai detak. Teknik ini akan bekerja dengan baik untuk  jarakpendek,  namun  untuk jarak yang lumayan  panjang  pulsa detak akanmenjadi sasaran gangguan-gangguan yang sama seperti yang terjadi padasinyal data, ditambah lagi dengan adanya kesalahan dalam hal waktu.Alternatif   lain, dengan menyimpan informasi pewaktuan pada sinyal data. Untuk sinyal-sinyal digital, hal ini bisa diperoleh dengan pengkodeanManchester atau Manchester Diferensial. Sedangkan untuk sinyal-sinyal analog, terdapat sejumlah teknik yang dapat dipergunakan; misalnya,frekuensi
pembawa   itu   sendiri  juga   dapat   dipergunakan   untuk   mensinkronkan  receiver didasarkan atas fase fekuensi pembawa.
Dengan transmisi synchronous, terdapat level sinkronisasi lain yang diperlukan, yang memungkinkan bagi receiver menentukan awal dan akhirsuatu blok data. Untuk mencapai  hal ini, setiap blok diawali dengan pola bitpreamble dan biasanya diakhiri dengan pola bit postamble. Selain itu, bit-bityang lain ditambahkan ke blok data yang membawa informasi kontrol yang dipergunakan dalam prosedur kontrol data link sebagaimana yangdidiskusikan di Bab 7. Data plus preamble, postamble, dan informasi kontroldisebut frame. Bentuk frame  yang tepat tergantung pada prosedur kontrol data link apa yang berlaku.
Gambar 6.2 menunjukkan, menurut istilah umum, bentuk frame khusus untuk transmisi synchronous. Biasanya, frame diawali dengan suatu preamble yang disebut flag, yang  panjangnya delapan bit. Flag yang samadipergunakan sebagai postamble. Receiver mencari  pola flag  untukmenandai  permulaan  frame.  Ini  diikuti  dengan beberapa bit-bit kontrol, kemudian bit-bit data (panjangnya variabel untuk sebagian besar protokol), bit-bit kontrol lagi, dan terakhir flag diulang lagi.
Untuk blok data yang cukup besar, transmisi synchronous jauh lebih efisien dibanding transmisi asynchronous. Transmisi asynchronousmemerlukan tambahan 20 persen atau bahkan lebih Informasi kontrol,preamble, dan postamble dalam transmisi synchronous biasanya kurang dari100 bit. Sebagai contoh, salah satu dari skema yang paling umum, HDLC(digambarkan di Bab 7), memuat 48 bit kontrol, preamble, dan postamble.Sehingga, untuk 1000 karakter blok data, masing-masing frame berisikan
48 bit tambahan dan 1000 x 8 = 8.000 bit data, sedangkan persentase kelebihannya

hanya 48/8048 x 100% = 0,6%.

PENGONTROLAN KESALAHAN PADA DATA LINK CONTROL

Pengontrolan  kesalahan  berkaitan  dengan   mekanisme  untuk mendeteksi  dan  memperbaiki  kesalahan  yang   terjadi   pada   pentransian frame.  Model  yang akan kita gunakan,  yang juga mencakup kasus khusus, diilustrasikan dalam  gambar  7.1b.  Sebagaimana sebelumnya, data  dikirim sebagai  deretan  frame;  frame  tiba  sesuai  dengan  perintah  yang  sama  saat dikirim;  dan masing-masing frame  yang  ditransmisikan mengalami perubahan dan sejumlah  variabel  penundaan sebelumn mencapai penerima. Selain itu, kita mengakui kemungkinan adanya dua jenis kesalahan, yakni :
ˆ Hilangnya  frame  :  frame  gagal  mencapai sisi  yan  lain.  Sebagai contoh,  derau  yang  kuat  bisa  merusak  frame  sampai  pada  tingkat dimana   receiver   tidak   menyadari  bahwa   frame   sudah ditransmisikan.
ˆ Kerusakan frame  :frame  yang  diakui  telah  tiba,  namun  beberapa
bit mengalami kesalahan (sudah berubah  selama transmisi).
ˆ Teknik  yang  paling  umum  untuk  mengontrol kesalahan didasarkan atas beberapa  atau seluruh  unsur berikut  ini:
ˆ Pendeteksian kesalahan :sama  dengan  yang  dibahas  pada  bagian
sebelumnya.
ˆ Balasan  positif  :tujuan  mengembalikan balasan  positif  untuk frame bebas-kesalahan yang diterima  dengan  baik.
ˆ Retransmisi    setelah     waktunya    habis     :sumber     melakukan
retransmisi frame yang belum dibalas setelah  beberapa  saat tertentu.
ˆ Balasan  negatif  dan  retransmisi :tujuan  mengembalikan balasan negatif  kepada  frame  yang dideteksi  mengalami kesalahan. Sumber melakukan retransmisi terhadap  frame semacam  itu.



Secara    bersama-sama,   mekanisme   ini    semua    disebut    sebagai Automatic Repeat  Request  (ARQ);  efek  ARQ  ini  adalah  mengubah jalur data yang tidak andal menjadi andal. Tiga versi ARQ yang sudah distandarisasikan adalah :
ˆ Stop-and-wait ARQ
ˆ Go-back-N ARQ
ˆ Selective-reject ARQ

Semua  bentuk  ini didasarkan atas penggunaan teknik  control  arus yang dibahas  di bagian 7.1. kita mengamati masing-masing bergiliran.
Stop-and-Wait ARQ

Stop-and-Wait ARQ  didasarkan atas teknik  control  arus  stop-and-wait yang   diuraikan  sebelumnya.  Station   sumber   mentransmisikan  sebuah frame  tunggal  dan  kemudian harus  menunggu balasna  (ACK):  Tidak  ada data  frame   yang   dikirim   sampai   jawaban   dari  setasiun   tujuan   tiba  di setasiun  sumber.
Ada dua jenis kesalahan yang dapat  terjadi.Pertama, frame  yang  tiba di   tujuan   bisa   mengalami  kerusakan.Receiver,  mendeteksi  kerusakan tersebut    dengan    menggunakan   teknik    pendeteksian   kesalahan   yang berkaitan dengan pembuangan frame lebih awal. Untuk menghitung kemungkinan  ini,  station     sumber   dilengkapi  dengan   sebuah   pencatat waktu.  Setelah  frame  ditransmisikan, setasiun  sumber  menunggu balasn. Bila   tidak   ada   balasn   yang   diterima   sampai   waktu   yang   ditentukan pencatat  waktu  habis,  kemudian dikirimkan frame  yang  sama.  Perhatikan bahwa metode  ini mengharuskan transmitter mempertahankan tiruan frame yang ditransmisikan sampai balasan  diterima  oleh frame tersebut.
Jenis  kesalahan yang  kedua  adalah  kerusakan pada  balasan.Amati situasi   berikut.   Station   A  mengirim  sebuah   frame.   Frame   ini  diterima dengan  baik  oleh  station  B,  yang  meresponnya dengan  member  balasan (ACK).  ACK  mengalami kerusakan saat singgah  dan tidak  diakui  oleh A, yang karenanya keluar  dari jalur waktu  dan kembali  mengirim frame  yang



sama.   Duplikat   frame   ini  tiba  dan  diterima   oleh  B.  Dengan   begitu   B menerima dua  duplikat  frame  yang  sama  seolah-olah keduanya terpisah. Untuk  mengatasi problem  ini,  frame  bergantian diberi  label  0 atau  1,dan balasan  positifnya dalam  bentuk  ACK0  dan ACK1.  Sesuai  dengan  aturan jendela  pergeseran, ACK0  membalas penerimaan frame  bernomor 1 dan menunjukkan bahwa receiver  siap untuk frame bernomor 0.
Gambar  7.8 memberi  contoh penggunaan ARQ stop-and-wait, menunjukkan transmisi     deretan  frame  dari  sumbe  A  menuju  tujuan  B. gambar  tersebut  juga  menunjukkan kedua  jenis  kesalahan yang  baru  saja digambarkan. Frameketiga yang  ditransmisikan oleh  A hilang  atau  rusak dan  karenanya tidak  ada  ACK  yang  dikembalikan oleh  B. A mengalami time out dan kembali  mentransmisikan frame yang sama. Saat B menerima dua  frame  dalam  sebuah  barisan  dengan  label  yang  sama,  B membuang frame   kedua   namun   mengirimkan  ACK0   kembali   ke   masing-masing station.
Kelebihan utama ARQ stop-and-wait adalah kesederhanaannya.Sedangkan kekurangan utamanya, seperti  yang  dibahas
7.1, karena ARQ stop-and-wait ini merupakan mekanisme yang tidak efisien.Oleh karena itu teknik control  arus jendela pergeseran dapat diadaptasikan  agar  diperoleh  penggunaan  jalur  yang  lebih  efisien   lagi; dalam   konteks    ini,   kadang-kadang  disebut   juga   dengan    ARQ   yang kontinyu.
Go-back-N ARQ

Bentuk  pengkontrolan kesalahan didasarkan atas teknik  control  arus jendela    penggeseran   yang    biasa    disebut    juga    dengan    Go-back-N ARQ.Dalam  metode   ini,   station   bisa   mengirim  deretan   frame   yang diurutkan berdasarkan suatu  modulo  bilangan.  Jumlah  frame  balasan  yang ditentukan oleh  ukuran  jendela,  menggunakan teknik  control  arus  jendela penggeseran.  Bila   tidak   terjadi   suatu   kesalahan,  station   tujuan   akan membalas  (RR=Receive Ready,   atau  piggybacked  balasan)   frame  yang datang  seperti  biasa.  Bila  station  tujuan  mendeteksi suatu  kesalahan pada sebuah  frame,  station  tujuan  mengirim balasan  negatif  (REJ=reject) untuk frame  tersebut.  Station  tujuan  kemudian membuang frame  itu dan  semua frame-frame yang nantinya  akan datang sampai frame yang mengalami kesalahan diterima  dengan  benar. Jadi, station  sumber,  bila menerima REJ, harus  melakukan retransmisi terhadap   frame  yang  mengalami kesalahan tersebut  plus semua frame pengganti yang ditransmisikan sementara.


Pertimbangkan  bahwa   station   A   mengirim  frame   ke   station   B. Setelah  setiap  transmisi dilakukan, A  menyusun pencatat  waktu  balasan untuk frame yang baru saja ditransmisi. Anggap  saja bahwa  B sebelumnya berhasil  menerima frame  (i - 1) dan A baru saja mentransmisikan frame  i. teknik  go-back-N mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan berikut ini:


1.  Rusaknya  frame:   bila  frame  yang  diterima   invalid   (misalnya,  B mendeteksi   adanya    kesalahan),   B   membuang   frame   dan   tidak melakukan tindakan  apa-apa.  Dalam  dalam  hal ini ada dua subkasus, yakni:
a. Dalam    periode    waktu    yang    memungkinkan,   A    berturut-turut mengirim frame  (i + 1). B menerima frame  (i + 1) yang  tidak  beres den mengirim REJ  i. A harus  melakukan transmisi terhadap  frame  I dan semua frame urutannya.
b. A tidak  segera  mengirim frame-frame tembahan. B tidak  menerima apa-apa  serta tidak mengembalikan RR maupun  REJ. Bila pewaktu  A habis,  A mentransmisikan frame  RR  yang  memuat  bit yang  disebut drngan  bit P, yang  disusun  berdasarkan 1. B menerjemahkan frame RR dengan  bit P dari 1 sebagai  perintah  yang  harus  dijawab  dengan jalan  mengirimkan PR,  menunjukkan frame  berikutnya yang diharapkan, yang  berupa  frame  i. Bila  A menerima RR,  ia kembali mentransmisikan frami.

 

Gambar 7.8 Stop and Wait Arq
2. Rusaknya RR.Terdapat dua subkasus:
a. Bila  menerima frame  I  dan  mengirim RR  (i  +  1),  yang  hilang  saat singgah.  Karena  balasannya kumlatif  (misalnya, RR 6 berarti  semua frame   sampai   5   dibalas),    kemungkinan  A   akan   menerima  RR urutannya sampai  frame  berikutnya dan  akan  tiba  sebelum  pewaktu yang dihubungkan dengan  frame i berakhir.
b Bila   pencatat   waktu   A   habis,   A   mentransmisikan  perintah   RR sebagaimana dalam  kasus 1b diatas.  A menyusun pewaktu  yang lain, yang  disebut  pewaktu   P-bit.  Bila  B  gagal  merespons perintah  RR, atau  bila  responsnya rusak,  maka  pewaktu   P-bit  A  akan  berakhir. Dalam   hal  ini,  A  akan   kembali   berusaha   dengan   cara   membuat perintah    R   yang   baru   dan   kembali    mengulang  pewaktu    P-bit. Prosedur    ini   diusahakan  untuk   sejumlah    iterasi.    Bila   A   gagal memperoleh balasan  setelah  beberapa  upaya maksimum dilakukan. A kembali  mengulangi prosedur  yang sama.

3.Rusaknya REJ. Bila REJ hilang,  sama dengan  kasus 1b.

Gambar 7.9a adalah contoh aliran frame untuk go-back N ARQ. Karena adanya penundaan perambatan pada jalur, dari saat itu dimana balasan (baik positif maupun negatif) tiba kembali di station pengiriman, sedikitnya telah dikirim satu frame tambahan di luar frame yang sedang dibalas.Dalam contoh ini, frame 4 mengalami kerusakan. Frame 5 dan 6 diterima tidak sesuai yang diperintahkan dan dibuang oleh B. Saat frame 5 tiba, B segera mengirim REJ 4. Saat REJ untuk frame 4 diterima, tidak hanya frame 4 saja namun juga frame 5 dan 6 yang harus ditransmiskan kembali. Perlu dicatat bahwa transmitter harus menjaga tiruan semua frame yang tidak dibalas.
Pada bagian 7.1, kita sebutkan bahwa untuk bidang bernomor urut k-bit, yang menyediakan jarak bernomor urut 2k, ukuran window maksimum dibatasi sampai 2k  – 1. Ini harus dilakukan dengan cara dilakukannya interaksi antar pengontrolan kesalahan dan balasan. Amati, bila data sedang dipindahkan ke dua arah,  station  B  harus  mengirimkan  balasan  piggybacked  ke  frame  yang  dari
station A di dalam frame data yang sedang ditransmisikan oleh B. Bahkan bila balasannya  sudah  dikirim.  Sebagaiman  yang  telah  kita  sebutkan  tadi, hal  ini karena B harus menempatkan beberapa nomor pada bidang di dalam balasan data framenya. Seperti yang nampak pada contoh, diasumsikan nomor urut 3-bit (jarak urutan nomor=8). Anggap saja sebuah station mengirim frame 0 dan menerima kembali RR1 dan kemudian mengirim frame 1,2,3,4,5,6,7,0 dan menerima RR
1yang lain. Ini berarti bahwa kedelapan frame sudah diterima dengan benar dan RR1 merupakan balasan kumulatif. Juga bisa berarti bahwa kedelapan frame rusak atau hilang saat transit, dan station penerima mengulangi RR1 sebelumnya. Problem seperti ini bisa dihindari bila ukuran jendela maksimum dibatasi sampai
7(23–1).

Selective-Reject ARQ

Dengan selective-reject ARQ frame-frame yang hanya diretransmisikan adalah frame-frame yang menerima balasan negatif, dalam hal ini disebut SREJ atau frame-frame yang waktunya sudah habis.Gambar 7.9b menyajikan ilustrasi
skema ini. Bila frame 5 diterima rusak, B mengirim SREJ 4, yang berarti frame 4 tidak diterima. Selanjutnya, B berlanjut dengan menerima frame-frame yang datang dan menahan mereka sampai frame 4 yang valid diteima.Dalam hal ini, B dapat meletakkan frame sesuai pada tempatnya agar bisa dikirim ke software pada lapisan yang lebih tinggi.
Selective reject lebih efisien disbanding go-back-N, karena selective reject meminimalkan jumlah retransmisi. Dengan kata lain, receiver harus mempertahankan penyangga sebesar mungkin untuk menyimpan tempat bagi frame SREJ sampai frame yang rusak diretransmisi, serta harus memuat logika untuk diselipkan kembali frame tersebut pada urutan yang tepat. Selain itu, transmitter juga memerlukan logika yang lebih kompleks agar mampu mengirimkan frame diluar urutan. Karena kompilasi semacam itu, select-reject ARQ tiddak terlalu banyak dipergunakan dibanding go-back N ARQ.
Batas ukuran jendela lebih terbatas untuk selective-reject daripada go-back- N.amati kasus ukuran nomor urut 3-bit untuk selective reject. Dengan ukuran jendela sebesar tujuh, lalu amati skenario berikut [TANE96]:
         1.   Station A mengirim frame 0 melalui 6 menuju station B.
2.   Station B menerima ke tujuh frame dan membalasnya secara kumulatif dengan RR7.
3.   Karena adanya derau besar, RR7
menghilang.
4.   Waktu habis dan mentransmisikan frame 0 kembali.
         5.   B memajukan jendela penerimanya agar menerima frame 7,0,1,2,3,4, dan        5. Jadi diasumsikan bahwa frame 7 sudah hilang dan berarti pula ini merupakan frame 0 yang baru diterimanya.

 
Gambar 7.9 Protokol  jendela Pergeseran ARQ

Problem  pada  skenario  tersebut  adalah  adanya  tum[ang  tindih  antara jendela pengiriman dan penerimaan. Untuk mengatasinya, ukuran jendela maksimum  harus  tidak  boleh  lebih  dari  separuh  jarak  nomor  urutan.  Pada skenario sbelumnya, seandainya keempat frame tak terbalas belum diselesaikan, maka tidak akan terjadi kekacauan. Umumnya, untuk bidang bernomor urut k-bit,
yang menyediakan jarak urutan nomor sebesar 2k, ukuran maksimum jendela

dibatasi sampai 2k-1.


Perangkat Komunikasi Pada Jaringan Komputer dan Telepon



Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer- komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web). 
Tujuan dari jaringan komputer yaitu agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge,Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya
Beberapa contoh dari perangkat jaringan komputer antara lain :
1.     Modem
Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut “modem”, seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
2.     Personal Komputer
Personal komputer atau PC merupakan perangkat utama dalam suatu jaringan komputer. PC ini lah yang akan bekerja mengirim dan mengakses data dalam jaringan. Kemampuan suatu PC sangat menentukan sekali unjuk kerja dari jaringan. Semakin tinggi kemampuan suatu PC maka akses yang dilakukan pun akan semakin cepat.
3.     Network Internet Card (NIC)
NIC merupakan port yang menghubungkan komputer dengan jaringan. Port atau Card ini bergabung didalam Personal Computer yang menempel pada Main Board. Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe Network Interface Card (NIC) atau Network Card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis Network Card yang banyak digunakan adalah PCI karena PCI memiliki kemampuan transfer data didalam komputer lebih tinggi dari pada ISA.
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan sebuah terminator diujungnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perkembangan, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulituntuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
4.     Menggunakan Jenis Kabel UTP.
Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45.
Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
1.     Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
2.     Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
3.     Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
4.     Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data  hingga  20 Mbps
5.     Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps


KOMUNIKASI DATA

KOMUNIKASI DATA

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat seperti komputer, laptop, printer dan alat komunikasi lain) dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data yang terhubung dalam sebuah jaringan baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Dari uraian tersebut maka terdapat komponen - komponen pada suatu sistem komunikasi data, yaitu :
1. Data
Yaitu informasi yang akan dipindahkan. Agar data ini bisa dipindahkan maka data harus diolah sehingga dapat melewati media transmisi dengan baik dan dapat dimengerti oleh penerima. Data ini bisa berupa audio, video, dokumen dll.

2. Pengirim (Tranceiver)
Pihak yang mengirimkan informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dll. Tugasnya adalah membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi.


3. Media Transmisi
Media yang digunakan untuk menyalurkan (mengirimkan) ketempat tujuan (penerima), misalnya saluran fisik (kabel), udara dan cahaya.


4. Penerima (Receiver)
Pihak yang menerima informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dll. Tugasnya adalah menerima berita atau informasi yang dikirimkan oleh pengirim berita.


5. Protokol
Yaitu sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.


Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik, yaitu : teknik telekomunikasi & teknik pengolahan data. Teknik telekomunikasi adalah semua kegiatan yg berhubungan dg penyampaian informasi, sedangkan teknik pengolahan data adalah semua kegiatan yg berhubungan dg manipulasi atau pengolahan data, spt : entry, edit, delete, searching, dll.

Pada dasarnya dlm dunia elektronika dikenal 2 sinyal listrik, yaitu :


A.      Sinyal Analog
Sinyal yg sifatnya spt gelombang sinusoidal, jadi dpt dikatakan sinyalnya selalu sambung menyambung (kontinyu) atau tdk ada perubahan yg tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tsb.

Karena suatu sinyal analog merupakan sebuah gelombang sinusiodal maka sinyal ini mempunyai variabel-variabel sebagai berikut :
• Amplitudo yaitu tinggi rendahnya gelombang.
• Frekuensi yaitu jumlah / banyaknya gelombang tiap detik.
• Periode yaitu waktu yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah gelombang.
• Panjang gelombang yaitu panjang satu gelombang.
• Phase yaitu besarnya sudut yang dibentuk oleh gelombang pada saat tertentu.

B.      Sinyal Digital
Sinyal yg sifatnya seperti pulsa, jadi dpt dikatakan sinyal tsb terputus - putus atau terjadi perubahan yg tiba-tiba antara bagian sinyal tsb. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit.

Berdasarkan cara penyampaian informasinya, bentuk komunikasi terbagai atas 2 macam, yaitu
1.    Komuniksi dari titik ke titik (point to point communications)
Informasi yg disampaikan oleh pengirim hanya diberikan kpd 1 penerima saja. Contohnya : telepon, telex, faxcimile, pager
2.    Komuniksi dari 1 titik ke segala arah (broadcast communications)
Informasi yg disampaikan oleh pengirim dpt diterima oleh siapa saja yg membutuhkan informasi tersebut. Contohnya : komunikasi siaran radio dan televise

Penggunaan secara umum komunikasi data digolongkan dlm beberapa bidang, yaitu
o    Bidang pengumpulan data (Data collection)
Data dikumpulkan dari beberapa tempat (Remote station), disimpan dlm memori & pd waktu   tertentu data tsb akan diolah.
      Contoh : Aplikasi sistem inventory, penggajian, dll
o   Bidang tanya jawab (Inquiry dan Respone)
Pemakai dpt mengakses langsung ke program atau file. Data yg dikirimkan ke sistem komputer ini    langsung diproses & hasilnya segera dpt diberikan
o   Bidang Storage dan Retrieval
Data yg sebelumnya telah disimpan dlm komputer dpt diambil sewaktu2 oleh pihak yg berkepentingan.
Contoh : Aplikasi Messege Switching dan Electronic Mail, spt pengiriman surat, dokumen atau memo secara elektronik
o   Time Sharing
Sejumlah pemakai dpt mengerjakan proyek bersama.
Contoh : Aplikasi pemakaian sistem komputer bersama2 utk pengembangan software, perhitungan rekayasa, pengolahan kata, CAD (Computer Aid Design), dll
o   Bidang Remote Job Entry
Remote job terminal mengirimkan program atau data (teks) untuk disimpan ke komputer pusat tempat data diproses.
Contoh : Aplikasi yg menggunakan peralatan pendukung sistem komputer yg terdapat pd tempat yg jauh.
o   Bidang Real Time Data Processing & Process Control
Hasil proses dikehendaki dlm waktu yg sesuai dg kepentingan proses tsb (real time).
Contoh : Aplikasi pengaturan peralatan industri, sistem kendali proses, sistem telekomunikasi, dll.
o   Bidang Pertukaran Data Antar Komputer
Pertukaran data berupa program, file, dll
RINGKASAN KOMUNIKASI DATA
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat seperti komputer, laptop, printer dan alat komunikasi lain) dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data yang terhubung dalam sebuah jaringan baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Dari uraian tersebut maka terdapat komponen - komponen pada suatu sistem komunikasi data, yaitu :
1.    Data
2.    Pengirim (Tranceiver)
3.    Media Transmisi
4.    Penerima (Receiver)
5.    Protokol


Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik, yaitu : teknik telekomunikasi & teknik pengolahan data. Teknik telekomunikasi adalah semua kegiatan yg berhubungan dg penyampaian informasi, sedangkan teknik pengolahan data adalah semua kegiatan yg berhubungan dg manipulasi atau pengolahan data, spt : entry, edit, delete, searching, dll.

Pada dasarnya dlm dunia elektronika dikenal 2 sinyal listrik, yaitu :
a)    Sinyal Analog
b)    Sinyal Digital

Berdasarkan cara penyampaian informasinya, bentuk komunikasi terbagai atas 2 macam, yaitu :
1.    Komuniksi dari titik ke titik (point to point communications)
Informasi yg disampaikan oleh pengirim hanya diberikan kpd 1 penerima saja.
Contohnya : telepon, telex, faxcimile, pager.
2.    Komuniksi dari 1 titik ke segala arah (broadcast communications)
Informasi yg disampaikan oleh pengirim dpt diterima oleh siapa saja yg membutuhkan informasi tersebut. Contohnya : komunikasi siaran radio dan televisi.

Penggunaan secara umum komunikasi data digolongkan dlm beberapa bidang, yaitu :
1. Bidang pengumpulan data (Data collection)
2. Bidang tanya jawab (Inquiry dan Respone)
3. Bidang Storage dan Retrieval
4. Time Sharing
5. Bidang Remote Job Entry
6. Bidang Real Time Data Processing & Process Control

7. Bidang Pertukaran Data Antar Komputer

APA ITU KOMUIKASI DATA

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat seperti komputer, laptop, printer ...